bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Tuesday, July 12, 2011

e-TA PTK 3

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.      Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriftif. Menurut M Subama dan Sudrajat (2001:89) mengatakan bahwa Penelitian deskriptif menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan, variabel dan fenomena yang terjadi pada saat penelitian berlangsung dan menyampaikan apa adanya.
3.2.      Bentuk penelitian
Berdasarkan metode yang telah ditentukan, maka bentuk penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
            Aunurrahman, dkk (2010:3-6) mendefinisikan penelitian tindakan kelas sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka (guru) dalam melaksanakan tugasnya.

3.3.      Sifat penelitian
Penelitian tindakan bersifat kolaboratif artinya selain diarahkan pada perbaikan proses dan hasil belajar siswa juga bertujuan meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran.
Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru lain sebagai kolaborator untuk mengamati dan menilai pelaksanaan tindakan pembelajaran yang dilakukan peneliti. Hasil observasi digunakan sebagai bahan refleksi dan bahan untuk menyusun rencana tindakan pada siklus berikutnya. kehadiran peneliti sebagai guru di kelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan seperti biasa, sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti. Dengan cara ini diharapkan didapatkan data yang seobjektif mungkin demi kevalidan data yang diperlukan.
3.4.      Subjek penelitian
Adapun subjek dalam penelitan ini, dapat dikemukakan  sebagai berikut :
a.       Seluruh siswa kelas VI C SD Negeri 07 Kecamatan Pontianak Utara tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 38 siswa terdiri dari 19 laki-laki dan 19 perempuan.
b.      Peneliti selaku guru kelas VI C SD Negeri 07 Kecamatan Pontianak Utara tahun pelajaran 2010/2011.
3.5.     Prosedur penelitian
Menurut pedoman penelitian tindakan kelas (PTK), maka PTK ini akan dilaksanakan dalam bentuk siklus sebanyak 2 kali yang terdiri dari 4 tahap, yaitu :
·         Perencanaan
·         Tindakan/Pelaksanaan
·         Pengamatan/Observasi
·         Refleksi
a)      Perencanaan : yaitu untuk meningkatkan dan memperbaiki cara pembelajaran Mata pelajaran PKn oleh guru di SD Negeri 07 Pontianak Utara
b)      Tindakan : yaitu upaya yang dilakukan oleh guru sebagai perbaikan, peningkatan dan perubahan yang diinginkan untuk kemajuan Pendidikan.
c)      Pengamatan/Observasi : yaitu untuk mencatat dan mengamati atau hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan terhadap siswa.
d)     Refleksi : yaitu mengkaji, melihat, mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria.
Empat kegiatan  utama yang ada dalam setiap siklus yang terdiri dari :
a.       Perencanaan
b.      Tindakan
c.       Pengamatan
d.      Refleksi
 
3.6.      Tehnik dan alat pengumpul data
a. Tehnik
Dalam penelitian tindakan kelas ada dua tehnik pengumpulan data yaitu tehnik tes dan non tes. Tehnik non tes diantaranya adalah observasi dan wawancara. Dalam kegiatan PTK ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :
1)      Teknik pengukuran melalui tes
2)      Teknik observasi langsung oleh kolaborator (teman sejawat)
b. Alat
Alat yang digunakan dalam pengumpulan data, meliputi :
1)      Instrumen tes
Instrumen tes yang digunakan adalah instrumen tes tertulis yaitu berupa seperangkat soal.
2)      Instrumen penilaian RPP, lembar observasi kegiatan mengajar guru, dan lembar observasi aktivitas siswa.
3.7.      Tehnik anilis data
Untuk mengetahui keefektifan suatu tehnik dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan tehnik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktifitas siswa selama proses pembelajaran.
Untuk mengalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses pembelajaran setiap siklusnya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir siklus. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:
a.       Untuk menilai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PTK
Supervisor melakukan penskoran dengan rentang 1 – 4 pada tiap-tiap item dari RPP PTK, yang selanjutnya jumlah dari seluruh skor dibagi dengan banyaknya item sehingga diperoleh rata-rata nilai RPP PTK.

b.      Untuk menilai pelaksanaan PTK
Supervisor melakukan penskoran dengan rentang 1 – 4 pada item-item kegiatan pelaksanaan tindakan sesuai dengan teknik yang digunakan, yang selanjutnya jumlah dari seluruh skor dibagi dengan banyaknya item sehingga diperoleh rata-rata nilai pelaksanaan tindakan.

c.       Untuk menilai aktifitas siswa
Supervisor melakukan penskoran dengan rentang 1 – 4 pada item-item kegiatan aktifitas belajar siswa, yang selanjutnya jumlah dari seluruh skor dibagi dengan banyaknya item sehingga diperoleh rata-rata nilai aktifitas siswa.
       
d.      Untuk menilai ulangan atau tes formatif
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:
                 
e.       Untuk ketuntasan belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 60% atau nilai 60, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 75% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 60%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
  

No comments:

Post a Comment