bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Wednesday, July 13, 2011

e-TA PTK 4

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1                   Hasil penelitian
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran pada materi politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dengan menerapkan belajar ala permainan jigsaw, untuk menganalisis aktifitas hasil belajar siswa dari setiap tindakan menggunakan kriteria ketuntasan belajar berdasarkan SKBM mata pelajaran PKn kelas VI SD Negeri 07 Pontianak Utara. Siswa dikatakan tuntas belajar jika sekurang-kurangnya dapat mencapai nilai 60 dan suatu rombongan belajar atau kelompok belajar dikatakan baik, apabila sekurang-kurangnya 75% dari anggotanya telah tuntas belajar. Analisis ketuntasan hasil belajar per siklus dapat di deskripsikan sebagai berikut:

4.1.1                Hasil penelitian siklus I
4.1.1.1             Perencanaan pembelajaran siklus I
Sebelum pelaksanaan kegiatan pembalajaran, selama satu minggu diadakan sosialisasi kepada praktisi pendidikan yang akan menjadi kolaborator dalam penelitian ini. Praktisi pendidikan adalah rekan guru yang sama mengajar di kelas VI dan mempunyai latar belakang mata pelajaran PKn. Sosialisasi bertujuan untuk memperoleh kesepahaman terhadap langkah-langkah pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan diterapkan pada siklus I, memberikan pemahaman kepada kolaborator tentang lembar pegamatan tindakan mengajar guru dan aktifitas belajar siswa serta merencanakan jadwal pelaksanaan pada tindakan siklus I.
4.1.1.2             Pelaksanaan dan observasi pembelajaran siklus I
a.            Pelaksanaan tindakan siklus I
            Pembelajaran tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 23 Maret 2011 dari pukul 08.30 sampai dengan pukul 09.40 (2 jam pelajaran). Kegiatan pembelajaran dilaksanakn tepat pada waktunya, berjalan dengan lancar sesuai rencana. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I. Guru kolaborator mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir dan membuat catatan berpedoman pada lembar observasi pelaksanaan pembalajaran baik tentang kegiatan mengajar guru (peneliti) maupun aktifitas siswa.
Pembelajaran yang diterapkan pada tindakan siklus I terdiri dari beberapa fas, yaitu: pada fase persiapan kegiatan guru adalah melakukan tanya jawab apersepsi kemudian dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat mempelajari politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif serta menjelaskan skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh siswa.
Fase yang kedua, guru membagikan segmen atau potongan materi kepada tiap-tiap kelompok (pada fase ini terdiri atas lima kelompok dengan jumlah anggota 7 orang pada tiap-tiap kelompok). Tiap-tiap kelompok berdiskusi membahas tentang segmen materi dan mengembangkannya sesuai dengan bahasa mereka masing-masing. Kemudian membuat kesepakatan tentang kesimpulan dari segmen materi yang mereka bahas.
Fase yang ketiga, siswa dibimbing membentuk kelompok jigsaw dengan cara setiap siswa dalam tiap-tiap kelompok berhitung dari 1 sampai dengan 7, kemudian membentuk kelompok sesuai dengan urutannya masing-masing, sehingga terbentuk 7 kelompok jigsaw yang di tiap-tiap kelompok terdapat satu orang wakil dari kelompok sebelumnya. Pada kelompok ini siswa melakukan kegiatan saling mengajarkan satu dengan yang lainnya sehingga tiap-tiap siswa akan mengkonstruksi pengetahuannya sehingga semua siswa akan memperoleh pengetahuan yang utuh.
Fase yang ke empat perwakilan tiap-tiap kelompok mengumukakan kesimpulan dari hasil diskusinya, melakukan tanya jawab dan besama-sama dengan bimbingan guru merangkum kesimpulan dari tiap-tiap kelompok hingga diperoleh kesepakatan tentang kesimpulan materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Kegiatan dikahiri dengan latihan, yaitu siswa mengerjakan soal-soal evaluasi tes formatif sebagai alat ukur pencapaian tindakan siklus I.
b.            Hasil Observasi Pembelajaran siklus I
Setelah pelaksanaan tindakan siklus I, guru peneliti bersama kolaborator mengkomunikasikan semua temuan dan hasil yang dicapai pada tindakan siklus I. Pada pelaksanaan siklus I masih terdapat kekurangan, diantaranya pengaturan tata ruang dengan teknik ala permainan jigsaw kurang rapi sehingga berdampak pada sirkulasi siswa saat berpindah kelompok tampak tidak teratur, siswa masih tampak bingung dengan tehnik belajar ala permainan jigsaw sehingga banyak siswa yang tidak siap sehingga berdampak pula pada aktifitas belajar siswa yang kurang serta interaksi antar siswa terutama pada kegiatan saling mengajarkan, banyak siswa yang tidak mampu melakukan kegiatan tersebut. Kemudian pada kegiatan evaluasi alokasi waktu yang disediakan terlalu singkat, sehingga banyak siswa yang tidak selesai atau terburu-buru dalam menjawab soal.
Karena beberapa kekurangan tersebut di atas berdampak pula pada hasil belajar siswa pada siklus I yang sebagian besar siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sehingga persentase ketuntasan rombongan balajar juga sangat rendah.
4.1.1.3             Penilaian pembelajaran siklus I
Penilaian aktifitas dilakukan selama proses pembelajaran untuk menilai aktifitas belajar siswa dan tes formatif pada akhir pembelajaran dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang materi politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dengan menerapkan belajar ala permainan jigsaw. Berikut ini disajikan hasil penilaian aktifitas belajar siswa dan hasil tes formatif pada tindakan siklus I.
Tabel 4.1
Skor aktifitas belajar siswa pada pelaksanaan tindakan siklus I
NO
NAMA
ASPEK YANG DINILAI
AKTIFITAS
KERJA SAMA
TOLERANSI
INTERAKSI
KETERTIBAN
JML
KET
1
Achmad Fauzi
1
2
2
2
2
9
KURANG
2
Aulia Fradinta
4
3
3
4
4
18
BAIK
3
Chikal Pratama
1
2
2
2
2
9
KURANG
4
Dieke Oktaliawati
3
3
3
4
4
17
BAIK
5
Dewi Utami
2
2
2
2
3
11
SEDANG
6
Dewi Zahrah
2
2
2
2
3
11
SEDANG
7
Fahrunnisa
2
2
2
2
3
11
SEDANG
8
Indra Fahlepi
2
2
2
3
3
12
SEDANG
9
Helmi Zain N
1
2
2
2
1
8
KURANG
10
Lisa Sri Oktavia
2
2
2
2
3
11
SEDANG
11
M Syamsul A
1
2
2
2
2
9
KURANG
12
M Ilyas
2
2
2
2
4
12
SEDANG
13
M Alwi
1
2
2
2
2
9
KURANG
14
M Iqbal Adikara
2
2
2
2
2
10
SEDANG
15
M Yusril Ragil M
2
2
2
2
1
9
KURANG
16
M Atoullah
3
3
4
3
4
17
BAIK
17
Nur Azizah
4
4
3
3
4
18
BAIK
18
Panji Prasetia
1
1
2
1
1
6
KURANG
19
Putri Ulandari
3
4
3
3
4
17
BAIK
20
Riki Gunawan
3
4
4
3
3
17
BAIK
21
Revika
3
2
2
3
3
13
SEDANG
22
Resita
3
3
3
3
3
15
BAIK
23
Ricky Maulana
1
2
2
2
2
9
KURANG
24
Riko Mulyadi
1
2
2
2
2
9
KURANG
25
Rival Suhada A
2
2
2
2
3
11
SEDANG
26
Tiara Fahmiyatul U
4
3
3
4
4
18
BAIK
27
Velia Egawati
3
3
3
3
3
15
BAIK
28
Wawan Setiawan
2
2
3
2
1
10
SEDANG
29
Zaitun
2
2
3
2
3
12
SEDANG
30
Fadlio Iqbal
1
2
3
3
3
12
SEDANG
31
Theresea F
1
1
2
1
3
8
KURANG
32
Aviv Noval
1
1
1
2
2
7
KURANG
33
Arisma Nur Aisyah
2
2
3
2
3
12
SEDANG
34
Anggita
2
2
3
2
3
12
SEDANG
35
Oktaviandi
2
3
3
3
3
14
SEDANG

Maka dari data seperti tabel di atas dapat dihitung persentase aktifitas belajar siswa pada pelaksanaan tindakan siklus I seperti tabel 4.2 di bawah ini.
Tabel 4.2
Persentase aktifitas belajar siswa pada pelaksanan tindakan siklus I
SKOR
AKTIFITAS
KERJA SAMA
TOLERANSI
INTERAKSI
KETERTIBAN
f
%
f
%
f
%
f
%
f
%
1
11
31.4
3
8.6
1
2.9
2
5.7
4
11.4
2
14
40
22
62.8
19
54.3
20
57.1
8
22.9
3
7
20
7
20
13
37.1
10
28.6
16
45.7
4
3
8.6
3
8.6
2
5.7
3
8.6
7
20
Rata-rata
2,06
51.5
2.29
57.2
2.46
61.5
2.4
60
2.7
67.5




Tabel 4.3
Hasil tes formatif pada evaluasi siklus I
NO
NAMA
SKOR
KETERANGAN
1
Putri Mawar Sari

Tidak hadir
2
Achmad Fauzi
30
TDK TUNTAS
3
Amanda Silvana

Tidak hadir
4
Aulia Fradinta
85
TUNTAS
5
Chikal Pratama
30
TDK TUNTAS
6
Dieke Oktaliawati
65
TUNTAS
7
Dewi Utami
40
TDK TUNTAS
8
Dewi Zahrah
30
TDK TUNTAS
9
Fiqra Dwi S

Tidak hadir
10
Fahrunnisa
30
TDK TUNTAS
11
Indra Fahlepi
45
TDK TUNTAS
12
Helmi Zain N
30
TDK TUNTAS
13
Lisa Sri Oktavia
40
TDK TUNTAS
14
M Syamsul A
30
TDK TUNTAS
15
M Ilyas
50
TDK TUNTAS
16
M Alwi
30
TDK TUNTAS
17
M Iqbal Adikara
30
TDK TUNTAS
18
M Yusril Ragil M
30
TDK TUNTAS
19
M Atoullah
75
TUNTAS
20
Nur Azizah
85
TUNTAS
21
Panji Prasetia
10
TDK TUNTAS
22
Putri Ulandari
85
TUNTAS
23
Riki Gunawan
70
TUNTAS
24
Revika
50
TDK TUNTAS
25
Resita
60
TUNTAS
26
Ricky Maulana
30
TDK TUNTAS
27
Riko Mulyadi
30
TDK TUNTAS
28
Rival Suhada Ali
40
TDK TUNTAS
29
Tiara Fahmiyatul U
80
TUNTAS
30
Velia Egawati
70
TUNTAS
31
Wawan Setiawan
40
TDK TUNTAS
32
Zaitun
45
TDK TUNTAS
33
Fadlio Iqbal
55
TDK TUNTAS
34
Theresea F
40
TDK TUNTAS
35
Aviv Noval
30
TDK TUNTAS
36
Arisma Nur Aisyah
40
TDK TUNTAS
37
Anggita
55
TDK TUNTAS
38
Oktaviandi
50
TDK TUNTAS

Maka dari data seperti tabel di atas dapat dihitung persentase hasil belajar siswa pada pelaksanaan tindakan siklus I seperti tabel 4.4 di bawah ini.

Tabel 4.4
Persentase hasil belajar siswa pada pelaksanaan tindakan siklus I
KELAS INTERVAL
x
f
fx
f rel (%)
10 – 22
16
1
16
2.86
23 – 35
29
12
348
34.29
36 – 48
42
8
336
22.86
49 – 61
55
5
275
14.28
62 – 74
68
4
272
11.43
75 – 87
81
5
405
14.28
Jumlah

35
1652
100
Rata-rata
1652/35  =  47,2

Dari hasil tes formatif pada penelitian siklus 1 terdapat 9 orang siswa yang telah tuntas (skor ≥ 60) dan sisanya belum tuntas (skor < 60) dari 35 orang orang siswa yang diteliti. Maka:

     = BELUM TUNTAS
4.1.1.4             Refleksi pembelajaran siklus I
Dari hasil pengamatan pada pelaksanaan siklus I serta hasil tes formatif yang dikerjakan siswa, dilakukan refleksi dan diskusi antara peneliti dengan kolaborator (supervisor) dan pembimbing. Berdasarkan hasil refleksi dan diskusi diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan pembelajaran siklus I belum terlaksana dengan baik seperti apa yang telah direncanakan. Hal ini di sebabkan karena dari penilaian katifitas belajar siswa belum memuaskan yang berdampak pada hasil tes siswa yang belum mencapai ketuntasan.
Untuk memperbaiki langkah-langkah pembelajaran pada siklus I serta meningkatkan pemahaman dan aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran, maka diambil kesepakatan antara peneliti, kolaborator (supervisor), dan pembimbing untuk melaksanakan tindakan siklus II agar memperbaiki pembelajaran siklus I, maka peneliti, kolaborator (supervisor) dan pembimbing membuat kesepakatan sebagai berikut:
1.      Memperhatikan kapasitas ruang dan jumlah siswa dalam penataan kelompok
2.      Sesuaikan antara bentuk tes dan alokasi waktu yang disediakan
3.      Tingkatkan interaksi baik antar guru dan siswa maupun antara siswa dan siswa
4.      Tindakan siklus II akan dilaksanakan dengan baik
4.1.2                                Hasil penelitian siklus II
Berdasarkan temuan dan hasil tindakan pada siklus I setelah di observasi dan direfleksi bersama teman sejawat (kolaborator) untuk menganalisis hasil belajar tindakan siklus II. Memperbaiki langkah-langkah pembelajaran agar lebih mantap sehingga aktifitas belajar siswa meningkat dan siswa memperoleh pemahaman yang utuh serta hasil belajar mencapai ketuntasan.
4.1.2.1                          Perencanaan pembelajaran siklus II
Adapun perencanaan pembelajaran pada tindakan siklus II. Melalui dialog antara peneliti, kolaboarator (supervisor) dan pembimbing disepakati untuk melakukan tindakan siklus II dengan perencanaan sebagai berikut:
1.      Mempertahankan pelaksanaan pembelajaran tindakan siklus I dengan penerapan tehnik belajar ala permainan jigsaw dalam pembelajaran PKn pada materi politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif tetapi pada sub materi selanjutnya untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa kelas VI SD Negeri 07 Pontianak Utara.
2.      Memperhatikan faktor-faktor penyebab belum tercapainya ketuntasan belajar siswa secara menyeluruh.
3.      Menjelaskan kepada siswa tentang skenario pembelajaran dengan tehnik balajar ala permainan jigsaw.
4.      Menata ruang, memotivasi dan membimbing siswa.
5.      Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tindakan siklus II beserta perangkat penilaiannya.
4.1.2.2                          Pelaksanaan dan observasi pembelajaran siklus II
a.                          Pelaksanaan tindakan siklus II
Pembalajaran tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Jum’at, tanggal 8 April 2011, pukul 07.00 sampai dengan pukul 08.10 (2 jam pelajaran). Langkah-langkah pembelajaran pada siklus II sama seperti pada tindakan siklus I. Kegiatan awal penataan kelompok, dan mengecek kehadiran siswa. Mengadakan tanya jawab apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat yang akan diperoleh dari pembelajaran. Menjelaskan lebih rinci mengenai tahap-tahap dalam skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Pada kegiatan inti terdiri dari 3 fase, yaitu fase 1 siswa membahaas segmen materi yang telah dibagikan, mengambangkan, memahami dan menyimpulkan dengan bahasanya sendiri.  Fase 2 siswa membentuk kelompok jigsaw yang didalam tiap-tiap kelompok terdapat wakil dari setiap kelompok sebelumnya, pada kelompok jigsaw ini siswa saling mengajarkan antara yang satu dengan yang lainnya, sehingga semua siswa akan memperoleh pengatahuan yang utuh. Fase 3 tiap-tiap perwakilan kelompok mengemukakan kesimpulannya.
Di kegiatan akhir dengan bimbingan guru siswa merangkum dan membuat kesepakatan tentang kesimpulan materi pembelajaran yang telah dibahas. Untuk mengukur pemahaman siswa dilakukan evaluasi dengan tes formatif yang dikerjakan siswa secara individu.
b.                           Hasil observasi pembelajaran siklus II
Setelah pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan, penelti bersama kolaboarator (supervisor) mengkomunikasikan semua temuan dan hasil yang dicapai pada tindakan siklus II. Maka disepakati bahwa hasil identifikasi temuan pada tindakan siklus II adalah sebagai berikut:
1.      Pelaksanaan tindakan berjalan lancar sesuai skenario yang dituangkan atau disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2.      Terjadinya interaksi positif antara guru dan siswa serta siswa dan siswa.
3.      Siswa sudah terbiasa dengan tehnik belajar ala permainan jigsaw
4.      Kegiatan saling berkonsultasi, saling mengajar dan bertukar informasi antar siswa tampak jelas dan terlaksana dengan baik
5.      Guru telah tampil menjadi fasilitator yang baik
6.      Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah disediakan (direncanakan).
7.      Aktifitas dan hasil belajar siswa meningkat
8.      Siswa memahami materi dan mencapai ketuntasan
4.1.2.3                          Penilaian pembelajaran siklus II
Penilaian aktifitas dilakukan selama proses pembelajaran untuk menilai aktifitas belajar siswa dan tes formatif pada akhir pembelajaran dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang materi politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dengan menerapkan belajar ala permainan jigsaw. Berikut ini disajikan hasil penilaian aktifitas belajar siswa dan hasil tes formatif pada tindakan siklus II.


Tabel 4.5
Skor aktifitas belajar siswa pada pelaksanaan tindakan siklus II
NO
NAMA
ASPEK YANG DINILAI
AKTIFITAS
KERJA SAMA
TOLERANSI
INTERAKSI
KETERTIBAN
JML
KET
1
Achmad Fauzi
1
2
2
2
3
10
SEDANG
2
Aulia Fradinta
4
4
3
4
4
19
BAIK
3
Chikal Pratama
3
3
3
3
3
15
BAIK
4
Dieke Oktaliawati
3
4
3
4
4
18
BAIK
5
Dewi Utami
3
3
3
4
3
16
BAIK
6
Dewi Zahrah
3
3
2
3
3
14
SEDANG
7
Fahrunnisa
3
2
2
3
3
13
SEDANG
8
Indra Fahlepi
3
3
3
3
4
16
BAIK
9
Helmi Zain N
1
2
2
2
1
8
KURANG
10
Lisa Sri Oktavia
4
3
3
3
4
17
BAIK
11
M Syamsul A
3
3
3
4
3
16
BAIK
12
M Ilyas
4
4
3
3
4
18
BAIK
13
M Alwi
3
3
3
4
3
16
BAIK
14
M Iqbal Adikara
3
3
3
4
3
16
BAIK
15
M Yusril Ragil M
3
4
3
4
3
17
BAIK
16
M Atoullah
3
3
4
4
4
18
BAIK
17
Nur Azizah
4
4
3
4
4
19
BAIK
18
Panji Prasetia
1
1
2
1
2
7
KURANG
19
Putri Ulandari
3
4
3
3
4
17
BAIK
20
Riki Gunawan
3
4
4
3
4
18
BAIK
21
Revika
4
3
3
4
4
18
BAIK
22
Resita
4
3
3
4
4
18
BAIK
23
Ricky Maulana
3
4
3
4
4
18
BAIK
24
Riko Mulyadi
1
2
2
2
2
9
KURANG
25
Rival Suhada A
2
2
2
2
3
11
SEDANG
26
Tiara Fahmiyatul
4
4
3
4
4
19
BAIK
27
Velia Egawati
3
3
3
3
4
16
BAIK
28
Wawan Setiawan
2
2
3
3
3
13
SEDANG
29
Zaitun
3
2
3
3
3
14
SEDANG
30
Fadlio Iqbal
3
3
3
3
3
15
BAIK
31
Theresea F
3
3
3
2
4
15
BAIK
32
Aviv Noval
3
2
2
3
3
13
SEDANG
33
Arisma Nur Aisyah
4
4
3
4
4
19
BAIK
34
Anggita
4
4
3
4
4
19
BAIK
35
Oktaviandi
3
3
3
3
4
16
BAIK

Maka dari data seperti tabel di atas dapat dihitung persentase hasil belajar siswa pada pelaksanaan tindakan siklus I seperti tabel 4.6 di bawah ini.
Tabel 4.6
Persentase hasil belajar siswa pada pelaksanaan tindakan siklus II
SKOR
AKTIFITAS
KERJA SAMA
TOLERANSI
INTERAKSI
KETERTIBAN
f
%
f
%
f
%
f
%
f
%
1
4
11.4
1
2.8
0
0
1
2.8
1
2.8
2
2
5.7
8
22.8
8
22.8
5
14.3
2
5.7
3
21
60
15
42.8
25
71.4
14
40
14
40
4
8
22.8
11
31.4
2
5.7
15
42.9
18
51.4
Rata-rata
2.9
72.5
3
75
2.8
70
3.2
80
3.4
85


Tabel 4.7
Hasil tes formatif pada evaluasi siklus II
NO
NAMA
SKOR
KETRANGAN
1
Achmad Fauzi
45
TDK TUNTAS
2
Aulia Fradinta
95
TUNTAS
3
Chikal Pratama
85
TUNTAS
4
Dieke Oktaliawati
85
TUNTAS
5
Dewi Utami
80
TUNTAS
6
Dewi Zahrah
70
TUNTAS
7
Fahrunnisa
60
TUNTAS
8
Indra Fahlepi
80
TUNTAS
9
Helmi Zain N
25
TDK TUNTAS
10
Lisa Sri Oktavia
85
TUNTAS
11
M Syamsul A
85
TUNTAS
12
M Ilyas
85
TUNTAS
13
M Alwi
80
TUNTAS
14
M Iqbal Adikara
80
TUNTAS
15
M Yusril Ragil M
85
TUNTAS
16
M Atoullah
80
TUNTAS
17
Nur Azizah
90
TUNTAS
18
Panji Prasetia
30
TDK TUNTAS
19
Putri Ulandari
85
TUNTAS
20
Riki Gunawan
75
TUNTAS
21
Revika
95
TUNTAS
22
Resita
95
TUNTAS
23
Ricky Maulana
95
TUNTAS
24
Riko Mulyadi
35
TDK TUNTAS
25
Rival Suhada Ali
40
TDK TUNTAS
26
Tiara Fahmiyatul U
95
TUNTAS
27
Velia Egawati
80
TUNTAS
28
Wawan Setiawan
75
TUNTAS
29
Zaitun
75
TUNTAS
30
Fadlio Iqbal
80
TUNTAS
31
Theresea F
95
TUNTAS
32
Aviv Noval
70
TUNTAS
33
Arisma Nur Aisyah
95
TUNTAS
34
Anggita
95
TUNTAS
35
Oktaviandi
75
TUNTAS

Maka dari data seperti tabel di atas dapat dihitung persentase hasil belajar siswa pada pelaksanaan tindakan siklus I seperti tabel 4.8 di bawah ini.
Tabel 4.8
Persentase hasil belajar siswa pada pelaksanaan tindakan siklus II
KELAS INTERVAL
x
f
fx
f rel (%)
25 – 36
30,5
3
91,5
8,57
37 – 48
42,5
2
85
5,71
49 – 60
54.5
1
54,5
2,86
61 – 72
66,5
2
133
5,71
73 – 84
78,5
11
863,5
31,43
85 – 96
90,5
16
1448
45,71
Jumlah

35
2675,5
100
Rata-rata
2675,5 / 35  =  76,44

Dari hasil tes formatif pada penelitian siklus II terdapat 30 orang siswa yang telah tuntas (skor ≥ 60) dan sisanya belum tuntas (skor < 60) dari 35 orang siswa. Maka:
                             = TUNTAS
4.1.2.4                          Refleksi pembelajaran siklus II
Segera setelah hasil observasi pelaksanaan tindakan siklus II maka peneliti dan kolaborator berdiskusi, disepakati bahwa penelitian ini dihentikan hanya pada siklus II, karena dianggap penerapan ala permainan jigsaw dalam pembelajaran PKn pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 07 Pontianak Utara telah mencapai hasil yang diharapkan atau telah mencapai ketuntasan.
4.2                                      Pembahasan hasil penelitian
Untuk menganalisis hasil belajar dari setiap tindakan berdasarkan nilai kriteria ketuntasan minimal, mata pelajaran PKn kelas VI SD Negeri 07 Pontianak Utara dikatakan telah tuntas belajar, jika siswa sekurang-kurangnya mendapat nilai 60 analisis ketuntasan hasil belajar, sebagai berikut :
4.2.1                            Peningkatan aktivitas fisik siswa dengan penerapan ala permainan jigsaw dalam pembelajaran PKn
Berdasarkan hasil penghitungan data pada tindakan siklus II dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai ≥ 60 sebanyak 30 siswa dari 35 siswa. Hal ini berarti penerapan ala permainan jigsaw dalam pembelajaran PKn mampu meningkatkan aktifitas fisik siswa dalam pembelajaran. Jumlah siswa yang tuntas belajar yakni sebanyak 85,71%, sesuai dengan kriteria ketuntasan belajar, kelas tersebut dapat dikategorikan kelas tuntas. Keberhasilan ini diduga karena pengorganisasian kelas dalam pembelajaran yang meningkat dan cukup baik serta didukung interaksi positif antara guru dan siswa juga siswa dan siswa dalam proses pembelajaran.
4.2.2                                Peningkatan aktifitas mental siswa dengan penerapan ala permainan jigsaw dalam pembelajaran PKn
Berdasarkan hasil penghitungan data pada tindakan siklus II dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai ≥ 60 sebanyak 30 siswa dari 35 siswa. Hal ini berarti penerapan ala permainan jigsaw dalam pembelajaran PKn mampu meningkatkan aktifitas mental siswa dalam pembelajaran dan mengantarkan 85,71% siswa tuntas belajar.
4.2.3                                Peningkatan aktifitas emosional siswa dengan penerapan ala permainan jigsaw dalam pembelajaran PKn
Berdasarkan hasil perhitungan data pada tindakan siklus I dan siklus II dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh nilai dari setiap tahapan mengalami perubahan kearah positif, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata tes akhir tindakan siklus I dan siklus II yang menunjukan telah terjadi peningkatan baik pada katifitas belajar siswa maupun hasil belajar siswa.
Setelah penerapan ala permainan jigsaw dalam pembelajaran PKn mampu meningkatkan aktifitas emosional siswa dalam pembelajaran dan mampu mengantarkan siswa tuntas belajar.

No comments:

Post a Comment