bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Friday, May 28, 2010

Jadwal live piala dunia 2010

Grup A
RCTI/Global TV 11/06/2010 Jumat 21:00 Grup A Afrika Selatan vs Meksiko
RCTI/Global TV 17/06/2010 Kamis 01:30 Grup A Afrika Selatan vs Uruguay
RCTI/Global TV 18/06/2010 Jumat 01:30 Grup A Prancis vs Meksiko
RCTI/Global TV 22/06/2010 Selasa 21:00 Grup A Prancis vs Afrika Selatan
RCTI/Global TV 22/06/2010 Selasa 21:30 Grup A Meksiko vs Uruguay

Grup B
RCTI/Global TV 12/06/2010 Sabtu 21:00 Grup B Argentina vs Nigeria
RCTI/Global TV 13/06/2010 Minggu 18:30 Grup B Korea Selatan vs Yunani
RCTI/Global TV 17/06/2010 Kamis 18:30 Grup B Argentina vs Korea Selatan
RCTI/Global TV 17/06/2010 Kamis 21:00 Grup B Yunani vs Nigeria
RCTI/Global TV 23/06/2010 Rabu 01:30 Grup B Nigeria vs Korea Selatan
RCTI/Global TV 23/06/2010 Rabu 01:30 Grup B Yunani vs Argentina

Grup C
RCTI/Global TV 13/06/2010 Minggu 01:30 Grup C Inggris vs Amerika Serikat
RCTI/Global TV 13/06/2010 Minggu 18:30 Grup C Aljazair vs Slovenia
RCTI/Global TV 18/06/2010 Jumat 21:00 Grup C Slovenia vs Amerika Serikat
RCTI/Global TV 19/06/2010 Sabtu 01:30 Grup C Inggris vs Aljazair
RCTI/Global TV 23/06/2010 Rabu 21:00 Grup C Slovenia vs Inggris
RCTI/Global TV 23/06/2010 Rabu 21:00 Grup C Aljazair vs Amerika Serikat

Grup D
RCTI/Global TV 13/06/2010 Minggu 21:30 Grup D Serbia vs Ghana
RCTI/Global TV 14/06/2010 Senin 01:30 Grup D Jerman vs Australia
RCTI/Global TV 18/06/2010 Jumat 18:30 Grup D Jerman vs Serbia
RCTI/Global TV 19/06/2010 Sabtu 21:00 Grup D Ghana vs Austria
RCTI/Global TV 24/06/2010 Kamis 01:30 Grup D Ghana vs Jerman
RCTI/Global TV 24/06/2010 Kamis 01:30 Grup D Austria vs Serbia

Grup E
RCTI/Global TV 14/06/2010 Senin 18:30 Grup E Belanda vs Denmark
RCTI/Global TV 14/06/2010 Senin 21:00 Grup E Jepang vs Kamerun
RCTI/Global TV 19/06/2010 Sabtu 18:30 Grup E Belanda vs Jepang
RCTI/Global TV 20/06/2010 Minggu 01:30 Grup E Kamerun vs Denmark
RCTI/Global TV 25/06/2010 Jumat 01:30 Grup E Denmark vs Jepang
RCTI/Global TV 25/06/2010 Jumat 01:30 Grup E Kamerun vs Belanda

Grup F
RCTI/Global TV 15/06/2010 Selasa 01:30 Grup F Italia vs Paraguay
RCTI/Global TV 15/06/2010 Selasa 18:30 Grup F Selandia Baru vs Slovakia
RCTI/Global TV 20/06/2010 Minggu 18:30 Grup F Slovakia vs Paraguay
RCTI/Global TV 20/06/2010 Minggu 21:00 Grup F Italia vs Selandia Baru
RCTI/Global TV 24/06/2010 Kamis 21:00 Grup F Slovakia vs Italia
RCTI/Global TV 24/06/2010 Kamis 21:00 Grup F Paraguay vs Selandia Baru

Grup G
RCTI/Global TV 15/06/2010 Selasa 21:00 Grup G Pantai Gading vs Portugal
RCTI/Global TV 16/06/2010 Rabu 01:30 Grup G Brasil vs Korut
RCTI/Global TV 21/06/2010 Senin 01:30 Grup G Brasil vs Pantai Gading
RCTI/Global TV 21/06/2010 Senin 18:30 Grup G Portugal vs Korut
RCTI/Global TV 25/06/2010 Jumat 21:00 Grup G Portugal vs Brasil
RCTI/Global TV 25/06/2010 Jumat 21:00 Grup G Korut vs Pantai Gading

Grup H
RCTI/Global TV 16/06/2010 Rabu 18:30 Grup H Honduras vs Chile
RCTI/Global TV 16/06/2010 Rabu 21:00 Grup H Spanyol vs Swiss
RCTI/Global TV 21/06/2010 Senin 21:00 Grup H Chile vs Swiss
RCTI/Global TV 22/06/2010 Selasa 01:30 Grup H Spanyol vs Honduras
RCTI/Global TV 26/06/2010 Sabtu 01:30 Grup H Swiss vs Honduras
RCTI/Global TV 26/06/2010 Sabtu 01:30 Grup H Chile vs Spanyol

Wednesday, May 19, 2010

Mengapa Otak Saya Kurang Maksimal ?

Mungkin anda pernah bertanya pada diri anda sendiri seperti pertanyaan pada judul di atas.

Apakah anda telah menemukan jawabannya ?

Jika belum silakan intropeksi diri anda. Mungkin diantara kebiasaan anda sehari-hari sama seperti 10 hal yang menyebabkan otak tidak cemerlang atau kurang maksimal, seperti berikut :

  1. Sering tidak sarapan pagi. Orang yang tidak sarapan pagi akan memiliki kadar gula yang rendah. Ini akan membuat otak kekurangan gizi yang cukup untuk dipakai belajar. Kurangnya suplai gizi di pagi hari akan membuat kemampuan otak cepat menurun.
  2. Makan dengan porsi berlebihan. "Makanlah setelah lapar dan berhentilah sebelum kenyang". Jika sering makan berlebihan (waktu apa saja) akan mengeraskan pembuluh darah yang ada di otak. Ini dapat mengakibatkan menurunnya kekuatan otak.
  3. Merokok. Merokok memberi banyak kerugian pada manusia. Untuk otak, merokok bisa menyebabkan otak menyusut dan memicu penyakit pikun (Alzheimer). Sel-sel saraf akan menyusut pada bagian hippocampus dan korteks depan yang berfungsi menyimpan memori.
  4. Konsumsi gula berlebih. Hati-hati juga dengan terlalu banyak makan yang manis-manis atau gula. Ini akan mengganggu proses penyerapan protein dan gizi sehingga tubuh akan mengalami malnutrisi (kekurangan gizi) dan akhirya mengganggu perkembangan otak. Jangan biasakan minum yang terlalu manis atau sering-sering makan permen.
  5. Polusi udara. Otak adalah penyalur energy terbesar bagi tubuh. Untuk itu maka otak organ yang paling banyak memerlukan oksigen. Maka menghirup udara yang penuh polusi akan mengurangi suplai oksigen ke otak dan akhirnya mengurangi efisiensi otak dalam bekerja
  6. Kurang tidur. Jangan tidur terlalu banyak namun juga tidak boleh terlalu sedikit. Karena tidur membuat otak beristirahat. Kekurangan tidur secara terus menerus sama saja membunuh sel otak perlahan-lahan karena otak dipaksa tetap aktif padahal ia sedang butuh istirahat.
  7. Menutup kepala saat tidur. Tidur dengan cara demikian akan meningkatkan konsentrasi karbindioksida ke otak. Saat bernapas dengan kepala tertutup, karbondioksida dari hasil bernapas akan masuk kembali ke tubuh dan ini sangat berbahaya.
  8. Memaksakan diri bekerja saat sakit. Sakit adalah masa tubuh kita melakukan pemulihan atas sesuatu yang tidak beres, dan otak sangat berperan disini. Maka jangan memaksakan otak bekerja terlalu berat. Ini sangat tidak baik dan bisa merusak otak.
  9. Jarang bicara. Percakapan akan membantu seseorang untuk terus mengaktifkan sel-sel otaknya, apalagi percakapan yang ilmiah atau 'agak berat' bukan percakapan kosong. Orang yang jarang bicara membiarkan banyak sel otaknya mati perlahan-lahan karena tidak pernah mengaktifkannya.
  10. Jarang merangsang pikiran. Rangsanglah otak untuk selalu berfikir, karena ini sangat baik untuk melatih otak. Karena sel-sel otak yang tidak berkembang akan segera mati. Untuk ini kita bisa melakukannya dengan membaca, menulis, diskusi, mendengar ceramah atau pidato, atau mengisi TTS, dan game-game yang bermanfaat.

Monday, April 19, 2010

FOTOSINTESIS DAN KOMPOS

Tujuan Kegiatan :

1. Memahami proses metabolisme

2. Membuat pupuk kompos

Kegiatan A : Fotosintesis

Landasan Teori :

Bagi seluruh mahluk hidup (organisme) agar tetap dapat menjalankan segala aktivitas hidupnya memerlukan adanya energi. Dari manakah energi tersebut diperoleh mahluk hidup ? Telah diketahui bahwa energi yang ada di alam berasal dari satu sumber yaitu matahari. Energi dari matahari berupa energi radiasi yang dipancarkan ke bumi. Energi radiasi ini bagi organisme tidak dapat digunakan secara langsung sebagai makanan, namun harus diubah terlebih dahulu oleh tumbuhan menjadi energi kimiawi dalam bentuk senyawa seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Dalam bentuk senyawa-senyawa inilah organisme dapat memanfaatkannya sebagai makanan. Karena energi yang diperlukan untuk pembentukan senyawa organik (karbohidrat, protein, dan lemak) berasal dari energi matahari maka proses ini dikenal dengan istilah fotosintesis.

Jadi, fotosintesis merupakan peristiwa anabolisme (pembentukan zat) yang terjadi dalam tumbuhan yaitu pada bagian tumbuhan yang berklorofil (paling banyak terdapat pada daun). Agar tumbuhan dapat melangsungkan fotosintesis diperlukan bantuan cahaya sebagai energi, karbondioksida (CO2) dari udara, dan air (H2O) dari dalam tanah, yang terjadi di dalam klorofil. Peristiwanya adalah adanya energi sinar matahari akan ditangkap dan diserap oleh klorofil, selanjutnya energi tersebut akan digunakan untuk mengubah adenosin difosfat (ADP) menjadi adenosin trifosfat (ATP) yang tinggi kandungan energinya. Jadi ATP merupakan molekul pembawa energi. Energi

tersebut dimanfaatkan bagi penyusunan senyawa-senyawa organik, seperti karbohidrat, protein dan lemak. Zat-zat organik tersebut selanjutnya akan disalurkan ke seluruh bagian tumbuhan dan akan digunakan bagi berbagai aktivitas hidup, sedangkan kelebihan zat tepung akan disimpan dalam jaringan tumbuhan misalnya dalam bentuk biji, batang, buah, umbi, kulit kayu, dll.

Perubahan energi yang terjadi dalam tumbuhan sampai terbentuknya zat makanan melalui rangkaian proses reaksi kimia yang berantai dan sangat rumit. Namun, secara sederhana reaksi kimia yang berlangsung selama fotosintesis adalah sebagai berikut :

Energi cahaya

12 H2O + 6CO2 C6H12O6 + 6O2 + 6H2O

Klorofil

Dengan memperhatikan reaksi kimia di atas Nampak dalam proses fotosintesis dibutuhkan faktor air, CO2, energi, serta klorofil. Kesemua faktor tersebut sekaligus merupakan faktor pembatas bagi laju fotosintesis.

Alat dan bahan yang digunakan :

Ø daun tanaman talas hias (Caladium bicolor)

Ø daun belimbing

Ø larutan lugol atau larutan iodium/iodine; alkohol 75%

Ø tabung reaksi; batang pengaduk

Ø penjepit kertas dan penjepit tabung reaksi

Ø gelas kimia besar dan kecil

Ø lampu spritus; cawan petri; pipet tetes

Ø kertas karbon atau kertas timah

Ø tripod/kaki tiga, dan panci

Prosedur Kerja

Percobaan I : Peranan klorofil dalam fotosintesis

1. Petiklah dua helai daun keladi hias berbintik putih yang sudah terkena cahaya matahari sehari sebelum praktikum dilaksanakan. Pemetikan lakukan pada waktu sore hari. Amati karakteristik morfologi daun terutama penampilan warnanya dan catat.


2. Didihkan air di dalam panci, kemudian masukkan daun keladi ke dalam air mendidih tersebut hingga layu.

3. Angkat dan pindahkan daun tadi ke dalam gelas kimia yang telah diisi alkohol 95%.


4. Tempatkan gelas kimia di dalam panci yang berisi air mendidih tadi (gelas kimia direbus) sampai daun tampak pucat hampir putih dan alkoholnya berwarna hijau. Ingat dan perhatikan! jangan sekali-kali memanaskan gelas kimia berisi alkohol langsung di atas nyala api.

5. Setelah itu keluarkan daun tersebut, cuci dengan air bening kemudian masukkan ke dalam cawan petri yang berisi larutan iodium/iodine/lugol. Usahakan agar seluruh permukaan daun terkena/terendam iodine.

6. Amati dan jelaskan hasil pengamatan saudara. Perubahan-perubahan apa saja yang terjadi pada bagian daun yang berbintik putih dan berwarna hijau. Bandingkan hasil pengamatan saudara, adakah perbedaan di antara keduanya?

Percobaan II : Peranan cahaya dalam fotosintesis

1. Pada waktu sore hari, pilihlah beberapa daun tanaman belimbing kemudian bagian tengahnya tutup dengan kertas karbon/kertas timah. Penutupan harus rapat baik permukaan atas maupun permukaan bawahnya. Gunakan penjepit kertas untuk penutupan agar kedudukan kertas penutup mantap. Biarkan daun tersebut terkena cahaya matahari beberapa jam pada esok harinya. Biarkan jangan dipetik (daun 1).

2. Pada waktu subuh sebelum matahari terbit, petiklah beberapa helai daun yang tidak ditutup (daun 2), sedangkan waktu sore hari sebelum matahari terbenam petik beberapa helai daun yang juga tidak ditutup (daun 3) dan daun yang ditutup (daun 1). Beri tanda ketiga daun tersebut, jangan sampai tertukar.


3. Didihkan air dalam panci, masukkan seluruh daun ke dalam air mendidih hingga tampak daun layu.


4. Angkat dan pindahkan daun tadi ke dalam gelas kimia yang telah diisi alkohol 95%.


5. Tempatkan gelas kimia di dalam panci yang berisi air mendidih tadi (gelas kimia direbus) sampai daun tampak pucat hampir putih. Ingat dan perhatikan! jangan sekali-kali memanaskan gelas kimia berisi alkohol langsung di atas nyala api.


6. Setelah itu keluarkan daun tersebut, cuci dengan air bening (dengan cara mencelupkan) kemudian masukkan ke dalam cawan petri yang berisi larutan iodium/iodine/lugol biarkan beberapa menit.

7. Amati dan jelaskan hasil pengamatan saudara. Bandingkan perubahan-perubahan apa saja yang terjadi pada ketiga daun yang diperlakukan berbeda tersebut. Adakah perbedaan di antara ketiganya? Buatlah kesimpulannya.

Hasil Pengamatan :

  1. Peranan klorofil dalam fotosintesis

Bagian daun

Penampilan warna daun

Sebelum ditetesi lugol

Setelah ditetesi lugol

Berbintik putih

Putih seperti kapur

Transparan

Berwarna hijau

Hijau tua

Putih kehijau-hijauan

  1. Peranan cahaya dalam fotosintesis

Bagian daun

Penampilan warna daun

Sebelum ditetesi lugol

Setelah ditetesi lugol

Ditutupi

Hijau

Transparan ada garis bekas tutup daun

Tidak ditutupi

Hijau

Transparan kehijau-hijauan

Kesimpulan :

  1. Bagian daun yang tidak berwarna hijau tidak mengandung klorofil dan tidak menghasilkan zat tepung (karbohidrat) walaupun terkena sinar mtahari.
  2. Bagian daun yang tertutup tidak dapat menghasilkan zat tepung (karbohidrat)

Kegiatan B : Membuat kompos

  1. Jenis-jenis sampah yang ada di lingkungan sekitar :

a. Sampah non organik : kaleng bekas, botol plastik/gelas, pecahan kaca, kantong plastik, plastik bekas kemasan makanan ringan maupun detergen.

b. Sampah organik : Sisa potongan rumput, sisa-sisa sayuran, jerami dan sekam padi, bubuk potongan kayu.

  1. Rancangan pembuatan kompos sederhana :

Alat dan Bahan :

a. Sampah organik

b. Parang atau pisau

c. Air + cairan EM4

d. Tong sampah bertutup

e. Pipa paralon

f. Pengayak

Prosedur kerja :

a. Sampah organik dipotong kecil-kecil ± 5 – 10 cm.

b. Masukan potongan sampah organic dalam wadah/tong sampah yang telag disediakan.

c. Sediakan 1 liter air dan campur dengan cairan EM4 sebanyak 5 – 10 ml kemudian aduk hingga merata. Campuran diasukan kedalam botol semprotan.

d. Masukan sekam padi kedalam wadah composting bercampur dengan potongan sampah organic dan aduk merata.

e. Semprotkan cairan yang telah dibuat sebelumnya pada campuran sampah organic. Lakukan penyemprotan setiap 1 minggu sekali.

f. Kompos dapat digunakan setelah 7 – 14 hari.

g. Untuk mendapatkan kompos yang lebih halus dapat dilakukan pengayakan hingga berbentuk butiran-butiran halus.

Membuat kompos sederhana :

Sampah-sampah organik yang telah disediakan dicincang-cincang dengan menggunakan parang sepanjang ± 5 – 10 cm. Sampah-sampah tersebut dicampur dan diaduk hingga rata dan disemprot dengan larutan air dan EM 4. Dan tempatkan campuran sampah organik tersebut ke dalam wadah (komposting) yang telah disediakan kemudian ditutup. Tutup wadah diberi lubang dan dipasang paralon untuk sirkulasi udara. Setelah 1 minggu lakukan kembali penyemprotan dengan menggunakan larutan air 1 liter + EM4 5 – 10 ml. Setelah 14 hari kompos dapat dipanen untuk dugunakan.

Wednesday, March 31, 2010

Praktikum IPA


, originally uploaded by umar bakri.

Ini adalah salah satu contoh foto pada kegiatan pratikum IPA. Untuk melihat foto-foto lainnya silakan klik gambar tersebut di atas.

Sunday, March 28, 2010

INISIASI 2 STATISTIKA PDDK


Inisiasi 2

TENDENSI SENTRAL DAN VARIABILITAS

Saudara mahasiswa yang terkasih, selamat berjumpa kembali dalam kegiatan tutorial on line dalam mata kuliah Statistika Pendidikan. Pertemuan yang ke-2 ini kita bersama akan mendiskusikan mengenai Tendensi Sentral dan Variabilitas. Seperti yang Saudara ketahui, dalam bahan ajar cetak unit 2 halaman 61 telah diuraikan mengenai tendensi sentral dan variabilitas. Oleh sebab itu, alangkah baiknya jika Saudara Mahasiswa sebelum mengikuti inisiasi ini, telah mempelajarinya sehingga tidak akan menemui banyak kesulitan.

Kompetensi yang harus Saudara Mahasiswa kuasai setelah mengikuti kegiatan ini adalah mampu memahami pengolahan data dengan pengukuran tendensi sentral dan variabilitas. Kompetensi dasar tersebut dapat Saudara capai apabila Saudara mampu

1. Mendeskripsikan pengertian tendensi sentral.

2. Mengidentifikasi jenis-jenis ukuran tendensi sentral.

3. Menyimpulkan bentuk distribusi berdasarkan kedudukan tendensi sentral.

4. Mendeskripsikan pengertian variabilitas.

Nah Saudara, melihat kompetensi tersebut sangat bermanfaat bagi Saudara sebagai guru SD dalam kegiatan pembelajaran dan penelitian di SD/MI terutama didalam melakukan pengamatan dan pengukuran terhadap hasil belajar siswa.


Tendensi Sentral

Salah satu tugas dari statistic adalah mencari suatu angka di sekitar mana nilai-nilai dalam suatu distribusi memusat. Angka yang menjadi pusat suatu distribusi disebut dengan tendensi pusat atau lazim juga disebut dengan tendensi sentral.

Jenis-jenis dalam ukuran tendensi sentral meliputi :

1. Mean

Mean atau yang lebih dikenal dengan rata-rata hitung, merupakan ukuran pusat data yang paling sering digunakan, karena mudah dimengerti oleh siapa saja dan perhitungannya pun mudah. Mean merupakan jumlah keseluruhan angka yang ada dibagi dengan banyaknya angka tersebut (jumlah subyek). Mean disimbolkan dengan X (baca X-bar).


2. Median

Berbeda dengan mean, perhitungan median tidak dilaksanakan dengan melibatkan seluruh angka data, namun lebih menekankan pada posisi atau letak data. "Median" adalah nilai tengah dari data yang ada setelah data diurutkan. Median merupakan mean apabila ditinjau dari segi kedudukannya dalam urutan data. Median sering pula disebut dengan mean posisi. Median ditulis singkat atau disimbolkan dengan Me atau Md. Median memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan mean (mean) yaitu : (1) tidak dipengaruhi oleh adanya angka-angka ekstrim dalam data yang tersedia, (2) mudah dimengerti dan mudah menghitungnya, baik dari data yang belum dikelompokkan maupun yang sudah dikelompokkan, dan (3) dapat digunakan untuk data kuantitatif maupun data kualitatif.

3. Modus

Modus adalah nilai yang paling sering muncul dibandingkan dengan nilai lainya dalam distribusi, dengan kata lain modus merupakan suatu nilai yang terdapat dalam serangkaian data yang memiliki frekuensi tertinggi. Keunggulan yang dimiliki modus adalah: (1) sama dengan median, dapat digunakan untuk data kualitatif maupun kuantitatif, (2) tidak dipengaruhi oleh adanya angka-angka ekstrim pada data yang tersedia, dan (3) dapat dihitung untuk data yang telah dikelompokkan dengan kelas terbuka. Modus sering ditulis singkat atau disimbolkan dengan Mo. Sejumlah data bisa tidak mempunyai modus, mempunyai satu modus (disebut Unimodal), mempunyai dua modus (Bimodal), atau mempunyai lebih dari dua modus (Multimodal)


Kedudukan Nilai Tendensi Sentral dalam Distribusi

Tempat kedudukan Mean, Median, dan Modus dalam satu distribusi sangat tergantung kepada bentuk distribusinya.

1. Distribusi simetris normal

Bila mean, median, dan modus bersekutu (M = Mdn = Mo). Hal ini dapat dimengerti, sebab pada distribusi normal, mean membagi dua sama banyak frekuensi variabel di atas dan dibawahnya. Dengan demikian, mean ini mempunyai fungsi seperti median. Oleh karena yang menjadi mode dalam distrubusi normal adalah nilai yang ada pada mean, maka dengan sendirinya mode itu bersekutu dengan mean.

2. Distribusi juling positif

Bilamana mean-nya terletak di sebelah kanan, sedang modenya di sebelah kiri.

3. Distribusi juling negatif

letak ketiga tendensi sentralnya secara berturut-turut dari kiri ke kanan adalah mean, median, dan mode.


Variabilitas

Variabilitas lazim juga disebut dengan dispersi. Variabilitas didefinisikan sebagai derajat penyebaran nilai-nilai variabel dari suatu tendensi sentral dalam suatu distribusi. Selanjutnya untuk mencari variabilitas dari suatu distribusi dapat dilakukan dengan beberapa cara, yakni: range, mean deviasi, dan standard deviasi.

1. Range

Range atau jangkauan adalah merupakan pengukuran yang paling sederhana, dan didefinisikan sebagai jarak antara nilai yang tertinggi dengan nilai yang terendah. Dengan kata lain bahwa range adalah merupakan beda antara skor data terbesar dan skor data terkecil. Range sebagai pengukuran variabilitas memiliki beberapa kelemahan yaitu (a) tidak dapat menunjukkan suatu bentuk distribusi, (b) sangat tergantung kepada dua nilai ekstrim, dan (c) tidak memenuhi definisi variabilitas. Ada tiga macam range :

a. Range 10 – 90, adalah range antara persentil yang ke 25 dengan persentil yang ke -90. Dengan range 10 – 90 ini, distribusi dipotong 20 per sen masing-masing 10 per sen pada tiap-tiap ujungnya.

b. Range Antar Kuartil (range 25 – 75), adalah range adalah range antara persentil yang ke 25 dengan persentil yang ke -75. Dengan range 25 – 75 ini, distribusi dipotong 50 persen masing-masing 25 per sen pada tiap-tiap ujungnya.

c. Range Semi Antar Kuartil.

2. Mean Deviasi

Mean Deviasi atau Average Deviation atau Deviasi Mean dari deviasi nilai-nilai dari Mean dalam suatu distribusi, diambil nilainya yang absolut. Dalam hal ini, deviasi absolut adalah nilai-nilai yang positif.

Keunggulan mean deviasi terhadap pengukuran variabilitas dengan range adalah dipenuhinya definisi tentang variabilitas oleh mean deviasi itu, yaitu penyebaran nilai-nilai yang ditinjau dari tendensi sentral. Akan tetapi mean deviasi mempunyai satu kelemahan pokok, karena cara perhitungannya mengabaikan tanda-tanda plus dan minus. Oleh karena itu mean deviasi tidak dapat dikenai perhitungan-perhitungan matematik yang tetap mempertahankan nilai-nilai plus dan minus.

3. Standar Deviasi Standar deviasi disimbolkan dengan SD, adalah suatu statistik yang digunakan untuk menggambarkan variabilitas dalam suatu distribusi maupun variabilitas beberapa distribusi. Besarnya standard deviasi dihitung dari "akar dari jumlah deviasi kuadrat dibagi banyaknya individu" dalam distribusi.


Saudara Mahasiswa, ringkasan materi mengenai tendensi sentral dan variabilitas telah dipaparkan dalam pertemuan ini. Bagaimanakah Saudara Mahasiswa, cukup mudah bukan? Nah, untuk mengetahui tingkat penguasaan tentang materi tersebut, selanjutnya cobalah Saudara berlatih mengerjakan soal berikut ini.

1. Apa yang saudara ketahui mengenai tendensi sentral? Dan sebutkan macam/jenis tendensi sentral?

2. Coba saudara jelaskan dan gambarkan letak mean, median, dan modus dalam distribusi normal?

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan variabilitas? Sebutkan macam-macam dari variabilitas?

4. Apa saja yang saudara ketahui mengenai beberapa kelemahan range dalam variabilitas?



Tuesday, March 23, 2010

Tugu Khatulistiwa

Bumi khatulistiwa merupakan sebutan yang paling popular bagi Kota Pontianak, karena kota ini tepat berada pada garis Khatulistiwa.

Sekitar 5 Km sebelah Utara dari pusat Kota Pontianak, dapat ditemukan sebuah tanda garis Khatulistiwa yang membagi kota menjadi dua bagian. Tempat ini ditandai oleh sebuah tugu ataupun monument yang ditemukan pada tahun 1928 oleh sebuah Ekspedisi Astronomi Belanda. Pada 1938, atau tepatnya sepuluh tahun kemudian, "Tugu Khatulistiwa" direnovasi dan dikembangkan kembali oleh seorang arsitek Indonesia yang bernama Sylaban. Kejadian alam yang unik di tempat ini dapat disaksikan dua kali dalam setahun, yaitu pada tanggal 21 – 23 Maret dan September, pada tengah hari (± pukul 12.00). Pada saat itu semua benda yang berada di sekitar tugu tidak memiliki bayangan. Puncak peristiwa kulminasi matahari dapat disaksikan hanya sekitar 5 – 10 menit.