bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Monday, April 19, 2010

FOTOSINTESIS DAN KOMPOS

Tujuan Kegiatan :

1. Memahami proses metabolisme

2. Membuat pupuk kompos

Kegiatan A : Fotosintesis

Landasan Teori :

Bagi seluruh mahluk hidup (organisme) agar tetap dapat menjalankan segala aktivitas hidupnya memerlukan adanya energi. Dari manakah energi tersebut diperoleh mahluk hidup ? Telah diketahui bahwa energi yang ada di alam berasal dari satu sumber yaitu matahari. Energi dari matahari berupa energi radiasi yang dipancarkan ke bumi. Energi radiasi ini bagi organisme tidak dapat digunakan secara langsung sebagai makanan, namun harus diubah terlebih dahulu oleh tumbuhan menjadi energi kimiawi dalam bentuk senyawa seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Dalam bentuk senyawa-senyawa inilah organisme dapat memanfaatkannya sebagai makanan. Karena energi yang diperlukan untuk pembentukan senyawa organik (karbohidrat, protein, dan lemak) berasal dari energi matahari maka proses ini dikenal dengan istilah fotosintesis.

Jadi, fotosintesis merupakan peristiwa anabolisme (pembentukan zat) yang terjadi dalam tumbuhan yaitu pada bagian tumbuhan yang berklorofil (paling banyak terdapat pada daun). Agar tumbuhan dapat melangsungkan fotosintesis diperlukan bantuan cahaya sebagai energi, karbondioksida (CO2) dari udara, dan air (H2O) dari dalam tanah, yang terjadi di dalam klorofil. Peristiwanya adalah adanya energi sinar matahari akan ditangkap dan diserap oleh klorofil, selanjutnya energi tersebut akan digunakan untuk mengubah adenosin difosfat (ADP) menjadi adenosin trifosfat (ATP) yang tinggi kandungan energinya. Jadi ATP merupakan molekul pembawa energi. Energi

tersebut dimanfaatkan bagi penyusunan senyawa-senyawa organik, seperti karbohidrat, protein dan lemak. Zat-zat organik tersebut selanjutnya akan disalurkan ke seluruh bagian tumbuhan dan akan digunakan bagi berbagai aktivitas hidup, sedangkan kelebihan zat tepung akan disimpan dalam jaringan tumbuhan misalnya dalam bentuk biji, batang, buah, umbi, kulit kayu, dll.

Perubahan energi yang terjadi dalam tumbuhan sampai terbentuknya zat makanan melalui rangkaian proses reaksi kimia yang berantai dan sangat rumit. Namun, secara sederhana reaksi kimia yang berlangsung selama fotosintesis adalah sebagai berikut :

Energi cahaya

12 H2O + 6CO2 C6H12O6 + 6O2 + 6H2O

Klorofil

Dengan memperhatikan reaksi kimia di atas Nampak dalam proses fotosintesis dibutuhkan faktor air, CO2, energi, serta klorofil. Kesemua faktor tersebut sekaligus merupakan faktor pembatas bagi laju fotosintesis.

Alat dan bahan yang digunakan :

Ø daun tanaman talas hias (Caladium bicolor)

Ø daun belimbing

Ø larutan lugol atau larutan iodium/iodine; alkohol 75%

Ø tabung reaksi; batang pengaduk

Ø penjepit kertas dan penjepit tabung reaksi

Ø gelas kimia besar dan kecil

Ø lampu spritus; cawan petri; pipet tetes

Ø kertas karbon atau kertas timah

Ø tripod/kaki tiga, dan panci

Prosedur Kerja

Percobaan I : Peranan klorofil dalam fotosintesis

1. Petiklah dua helai daun keladi hias berbintik putih yang sudah terkena cahaya matahari sehari sebelum praktikum dilaksanakan. Pemetikan lakukan pada waktu sore hari. Amati karakteristik morfologi daun terutama penampilan warnanya dan catat.


2. Didihkan air di dalam panci, kemudian masukkan daun keladi ke dalam air mendidih tersebut hingga layu.

3. Angkat dan pindahkan daun tadi ke dalam gelas kimia yang telah diisi alkohol 95%.


4. Tempatkan gelas kimia di dalam panci yang berisi air mendidih tadi (gelas kimia direbus) sampai daun tampak pucat hampir putih dan alkoholnya berwarna hijau. Ingat dan perhatikan! jangan sekali-kali memanaskan gelas kimia berisi alkohol langsung di atas nyala api.

5. Setelah itu keluarkan daun tersebut, cuci dengan air bening kemudian masukkan ke dalam cawan petri yang berisi larutan iodium/iodine/lugol. Usahakan agar seluruh permukaan daun terkena/terendam iodine.

6. Amati dan jelaskan hasil pengamatan saudara. Perubahan-perubahan apa saja yang terjadi pada bagian daun yang berbintik putih dan berwarna hijau. Bandingkan hasil pengamatan saudara, adakah perbedaan di antara keduanya?

Percobaan II : Peranan cahaya dalam fotosintesis

1. Pada waktu sore hari, pilihlah beberapa daun tanaman belimbing kemudian bagian tengahnya tutup dengan kertas karbon/kertas timah. Penutupan harus rapat baik permukaan atas maupun permukaan bawahnya. Gunakan penjepit kertas untuk penutupan agar kedudukan kertas penutup mantap. Biarkan daun tersebut terkena cahaya matahari beberapa jam pada esok harinya. Biarkan jangan dipetik (daun 1).

2. Pada waktu subuh sebelum matahari terbit, petiklah beberapa helai daun yang tidak ditutup (daun 2), sedangkan waktu sore hari sebelum matahari terbenam petik beberapa helai daun yang juga tidak ditutup (daun 3) dan daun yang ditutup (daun 1). Beri tanda ketiga daun tersebut, jangan sampai tertukar.


3. Didihkan air dalam panci, masukkan seluruh daun ke dalam air mendidih hingga tampak daun layu.


4. Angkat dan pindahkan daun tadi ke dalam gelas kimia yang telah diisi alkohol 95%.


5. Tempatkan gelas kimia di dalam panci yang berisi air mendidih tadi (gelas kimia direbus) sampai daun tampak pucat hampir putih. Ingat dan perhatikan! jangan sekali-kali memanaskan gelas kimia berisi alkohol langsung di atas nyala api.


6. Setelah itu keluarkan daun tersebut, cuci dengan air bening (dengan cara mencelupkan) kemudian masukkan ke dalam cawan petri yang berisi larutan iodium/iodine/lugol biarkan beberapa menit.

7. Amati dan jelaskan hasil pengamatan saudara. Bandingkan perubahan-perubahan apa saja yang terjadi pada ketiga daun yang diperlakukan berbeda tersebut. Adakah perbedaan di antara ketiganya? Buatlah kesimpulannya.

Hasil Pengamatan :

  1. Peranan klorofil dalam fotosintesis

Bagian daun

Penampilan warna daun

Sebelum ditetesi lugol

Setelah ditetesi lugol

Berbintik putih

Putih seperti kapur

Transparan

Berwarna hijau

Hijau tua

Putih kehijau-hijauan

  1. Peranan cahaya dalam fotosintesis

Bagian daun

Penampilan warna daun

Sebelum ditetesi lugol

Setelah ditetesi lugol

Ditutupi

Hijau

Transparan ada garis bekas tutup daun

Tidak ditutupi

Hijau

Transparan kehijau-hijauan

Kesimpulan :

  1. Bagian daun yang tidak berwarna hijau tidak mengandung klorofil dan tidak menghasilkan zat tepung (karbohidrat) walaupun terkena sinar mtahari.
  2. Bagian daun yang tertutup tidak dapat menghasilkan zat tepung (karbohidrat)

Kegiatan B : Membuat kompos

  1. Jenis-jenis sampah yang ada di lingkungan sekitar :

a. Sampah non organik : kaleng bekas, botol plastik/gelas, pecahan kaca, kantong plastik, plastik bekas kemasan makanan ringan maupun detergen.

b. Sampah organik : Sisa potongan rumput, sisa-sisa sayuran, jerami dan sekam padi, bubuk potongan kayu.

  1. Rancangan pembuatan kompos sederhana :

Alat dan Bahan :

a. Sampah organik

b. Parang atau pisau

c. Air + cairan EM4

d. Tong sampah bertutup

e. Pipa paralon

f. Pengayak

Prosedur kerja :

a. Sampah organik dipotong kecil-kecil ± 5 – 10 cm.

b. Masukan potongan sampah organic dalam wadah/tong sampah yang telag disediakan.

c. Sediakan 1 liter air dan campur dengan cairan EM4 sebanyak 5 – 10 ml kemudian aduk hingga merata. Campuran diasukan kedalam botol semprotan.

d. Masukan sekam padi kedalam wadah composting bercampur dengan potongan sampah organic dan aduk merata.

e. Semprotkan cairan yang telah dibuat sebelumnya pada campuran sampah organic. Lakukan penyemprotan setiap 1 minggu sekali.

f. Kompos dapat digunakan setelah 7 – 14 hari.

g. Untuk mendapatkan kompos yang lebih halus dapat dilakukan pengayakan hingga berbentuk butiran-butiran halus.

Membuat kompos sederhana :

Sampah-sampah organik yang telah disediakan dicincang-cincang dengan menggunakan parang sepanjang ± 5 – 10 cm. Sampah-sampah tersebut dicampur dan diaduk hingga rata dan disemprot dengan larutan air dan EM 4. Dan tempatkan campuran sampah organik tersebut ke dalam wadah (komposting) yang telah disediakan kemudian ditutup. Tutup wadah diberi lubang dan dipasang paralon untuk sirkulasi udara. Setelah 1 minggu lakukan kembali penyemprotan dengan menggunakan larutan air 1 liter + EM4 5 – 10 ml. Setelah 14 hari kompos dapat dipanen untuk dugunakan.